Postingan

Cegah Penyebaran Hoax, BNPT Gandeng Pegiat Dunia Maya se-Indonesia

Bogor – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan langkah nyata terkait upaya pencegahan penyebaran berita bohong atau hoax yang semakin marak di dunia maya. Melalui gerakan “Cerdas di Dunia Maya”, BNPT menggandeng kalangan pegiat dunia maya untuk terlibat aktif dalam memerangi hoax, yakni dengan kreatif dan produktif dalam menghasilka konten-konten positif di dunia maya. Indonesia mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan dengan pendekatan rekayasa teknologis dalam mematikan terorisme di dunia maya. Pemblokiran situs radikal tidak serta merta mengurangi aktifitas terorisme di dunia maya. Kebijakan tersebut hanya menghasilkan efek kejut sesaat yang tidak berdampak signifikan dalam meminimalisasi terorisme di dunia maya. Atas dasar itulah, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencari formula baru dalam membendung arus radikalisme di dunia maya. Fomula baru ini adalah menggabungkan pendekatan rekayasa teknologi dengan rekayasa sosial. Prakteknya, pada

Ahmad Fathoni; Pencari Ilmu Tanpa Henti

Melihat perawakannya yang kurus dan bermuka sayu, tidak akan ada banyak orang yang menyangka bahwa pria pemiliki senyum indah ini adalah seorang pencari ilmu yang ulung. Ahmad Fathoni namanya, bersahaja dan selalu terdepan untuk membantu sesama. Ditemui di sebuah pesantren di kawasan P uncak B ogor, ustad toni, begitu ia biasa disapa, berbagi pandangannya tentang ilmu dan tips-tips mendapatkan ilmu yang bermanfaat. “Nafas,” begitu ungkapnya saat ditanya tentang arti ilmu baginya. Pria asal kota ‘santet’ Banyuwangi ini menjelaskan bahwa ilmu memiliki posisi yang sangat penting untuk manusia. Tanpanya, manusia tidak bisa hidup, maka tidak  berlebihan kiranya jika ustad muda ini menyebut ilmu sebagai nafas. Dengan ramah ia juga menjelaskan bahwa mencari ilmu adalah hal yang wajib secara hukum Islam, karenanya ia rela meninggalkan kampung halamannya di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur demi untuk menuntut ilmu. Pria penyuka kajian-kajian Islam klasik ini kini tinggal dan

Makna Di balik Lambang Universitas Djuanda

Gambar
Pencipta: Prof. Ahmad Sadali Maksud dan arti lambang Kerangka, keseluruhan terdiri dari atas huruf “u” dan “d” yang merupakan: singkatan Universitas Djuanda. Segitiga sama sisi diatas kaki huruf “u” melambangkan:     a.        Iman, Islam, Ihsan     b.       Tri Dharma Perguruan Tinggi Kedua kaki huruf “u” dan badan serta kaki huruf “d” berbentuk empat buah tonggak yang melambangkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu mental, spritual dan fisik materiil, yang merupakan misi UNIDA. Lingkaran melambangkan ilmu pengetahuan.

Sarana dan Prasarana FISIP Universitas Djuanda-Bogor

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Djuanda menyediakan fasilitas dan memiliki keunggulan sebagai berikut: • Berpengalaman dan profesional, didirikan pada tahun 1987 • Kampus luas (4,3 Ha.), asri, nyaman, dan sejuk dengan suasana hijau pegunungan Puncak Bogor • Gedung kuliah utama 5 (lima) lantai • Perpustakaan luas dan lengkap • Laboratorium: Adm. Negara, Bahasa, Multimedia • Studio fotografi, radio, televisi • Student Centre • Fasilitas ekstra kurikuler lengkap • Lapangan dan sarana olahraga • Asrama mahasiswa • Poliklinik €œKampus Kita • Masjid Raya Amaliah • Free Internet Hot-Spot area di seluruh wilayah kampus • Biaya kuliah terjangkau dan dapat diangsur • Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi

Visi dan Misi FISIP Universitas Djuanda-Bogor

Visi Menjadi fakultas unggul dalam riset dibidang sosial dan politik yang menyatu dalam tauhid dan diakui dunia. Misi Menyelenggarakan Pancadharma Pendidikan Tinggi dengan manajemen Fakultas yang berkualitas dan modern, meliputi Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Profesionalitas dan Ketauhidan untuk mendorong terwujudnya lulusan yang cerdas intelektual, spiritual, emosional, sosial, berkompeten, berjiwa wirausaha dalam bidang sosial dan politik yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa, serta menjadi rahmatan lil ‘alamin. Tujuan   Menghasilkan lulusan yang beriman, berakhlak, serta memiliki kompetensi, dibidang   ilmu sosial dan ilmu politik yang mampu bekerja secara professional; Mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian di bidang ilmu sosial dan ilmu politik yang berorientasi kepada manfaat bagi masyarakat serta  diakui internasional; Membudayakan adab kehidupan kampus bertauhid bagi segenap  sivitas akademika Fakultas Ilmu

Sejarah FISIP Universitas Djuanda-Bogor

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik didirikan pada tanggal 21 Maret 1987, sejalan dengan lahirnya Universitas Djuanda. Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu politik terdiri atas Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan program studi Ilmu Komunikasi. Kedua program studi tersebut memiliki nilai akreditasi B. Dalam perkembangannya, kedua program studi ini memiliki riwayat status akreditasi yang berbeda. Program studi Administrasi Negara sudah mengalami beberapa kali akreditasi dan memperoleh urutan status sebagai berikut: Memperoleh status “Terdaftar” berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor: 0231/O/1988 tertanggal 28 Januari 1988, Status “Diakui” berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor: 363/Dikti/Kep/1992, Status “Disamakan” berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor: 45/Dikti/Kep/1994 dan Memperoleh status “Terakreditasi” dengan nilai C (Cukup) dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) berdasarkan SK Nomor: 021/BAN-PT/Ak-IV/VIII/2000. Pada tahun 2002, kembali memperoleh status “Terakreditasi” dengan ni

Universitas Djuanda Targetkan Jadi Universitas Riset

Universitas Riset Rabu, 01 Juni 2016, 16:00 WIB BOGOR — Universitas Djuanda (Unida Bogor) sedang berproses menj adi universitas riset yang diakui dunia. Upaya itu dilandasi prestasi yang diraih Unida, antara lain menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta di wilayah Bogor dan sekitarnya yang memperoleh nilai B akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dan kluster madya untuk Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). ”Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, serta aktivitas dosen Unida memang sangat tinggi dan sering memperoleh pengakuan dan penghargaan dari instansi pemerintah” ujar Rektor Unida Martin Roestamy dalam siaran persnya yang diterima Republika, Selasa (31/5). Menurut Martin, LPPM Unida juga sering menyelenggarakan Research Expo yang melibatkan berbagai perguruan tinggi lainnya, termasuk sejumlah perguruan tinggi di Bogor, seperti Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Nusa Bangsa, dan STIE Kesatuan. Acara Research Expo biasanya menam